Ukuran-ukuran statistik deskriptif dalam pengolahan data bertujuan untuk mendapatkan
gambaran ringkas dari sekumpulan data, sehingga dapat disimpulkan
keadaan data secara mudah dan cepat. Selain itu, melalui ukuran-ukuran
statistik
deskriptif ini, dapat ditentukan
jenis pengolahan statistik lebih lanjut yang sesuai dengan karakteristik data tersebut.
Pada file Latihan distribusi frekuensi terdapat data umur dan pendapatan dari
18 responden
penelitian yang telah
diinput pada SPSS. Perhatikan
pada responden ketiga dan
keempat belas, pendapatannya tertulis 9999. Angka tersebut bukanlah pendapatan dari responden, tetapi adalah kode untuk “missing” data (data yang tidak
tersedia). Selanjutnya untuk mendapatkan
ukuran-ukuran statistik deskriptif, klik
Analyze → Descriptive Statistics → Descriptives. Akan muncul tampilan berikut:
Gambar 3.1 Kotak dialog Descriptives
Pindahkan variabel
umur dan pendapatan (yang tadinya ada dikotak sebelah kiri) ke kotak sebelah kanan, dengan cara
klik variabel yang bersangkutan, kemudian klik panah yang menuju ke arah
kanan. Selanjutnya, klik Options, akan muncul
tampilan berikut:
Gambar 3.2 Kotak dialog pilihan Descriptives
Terdapat berbagai
pilihan ukuran numerik statistik deskriptif. Sebagai latihan, klik
semua pilihan tersebut. Selain itu, terdapat juga pilihan Display Order (urutan
tampilan output).
Variable list, output akan ditampilkan
dengan urutan
sesuai dengan
urutan
variabel yang
diinput
(dalam
contoh
ini,
tampilan outputnya
umur
kemudian pendapatan).
Alphabetic, output akan ditampilkan berdasarkan urutan abjad awal dari nama variabel (dalam hal ini pendapatan kemudian umur).
Ascending means, urutan tampilan output dimulai dari variabel dengan rata-rata terkecil.
Descending means, urutan tampilan output dimulai dari variabel dengan rata-rata terbesar.
Dalam contoh
diambil pilihan Variable list.
Setelah mengambil pilihan-pilihan yang diinginkan, klik Continue → OK. Akan
muncul output statistik deskriptif sebagai berikut:
|
N
|
Range
|
Minimu m
|
Maximu m
|
Sum
|
Mean
|
|
Statisti c
|
Statistic
|
Statistic
|
Statistic
|
Statistic
|
Statistic
|
Std. Error
|
|
Umur responden
Pendapatan responden
Valid N (listwise)
|
18
16
16
|
37
3900
|
20
1100
|
57
5000
|
658
33900
|
36.56
2118.75
|
2.592
239.830
|
|
Std. Deviation
|
Variance
|
Skewness
|
Kurtosis
|
||
Statistic
|
Statistic
|
Statistic
|
Std. Error
|
Statistic
|
Std. Error
|
|
Umur responden
Pendapatan responden
Valid N (listwise)
|
10.999
959.318
|
120.967
920291.66
7
|
.305
2.017
|
.536
.564
|
-.765
4.878
|
1.038
1.091
|
Keterangan:
Kolom pertama dari output menunjukkan variabel yang diolah.
Kolom kedua adalah jumlah observasi. Perhatikan untuk umur responden, jumlah observasi adalah 18, untuk pendapatan responden adalah 16. Mengapa? Karena dua observasi sesuai
dengan contoh latihan adalah data missing. SPSS dalam hal ini hanya akan mengolah data yang valid dengan mengeluarkan data missing.
Kolom ketiga adalah range (jarak). Range merupakan pengukuran yang paling
sederhana untuk dispersi
(penyebaran) data. Rumus untuk range adalah nilai
maksimum dikurangkan nilai minimum. Dalam
contoh, misalnya range untuk
umur adalah 37, karena nilai maksimum 57 dan nilai minimum 20.
Kolom keempat adalah nilai minimum (terendah) dari data
Kolom kelima adalah nilai maksimum (tertinggi) dari data
Kolom keenam adalah jumlah (sum) dari keseluruhan data.
Kolom ketujuh adalah nilai rata-rata, yaitu jumlah dibagi dengan banyaknya
observasi. Dalam kasus umur = 658/18 = 36.56
Kolom kedelapan adalah standar error dari
rata-rata (Standard error of Mean). Ini
adalah pengukuran untuk mengukur seberapa jauh nilai rata-rata bervariasi dari
satu sampel ke
sampel lainnya
yang diambil dari distribusi yang sama.
Cara menghitung standard error dari rata-rata (misalnya untuk umur) adalah:
Keterangan
SE : standar error dari rata-rata
S : adalah standar deviasi (lihat kolom 9)
n : adalah jumlah observasi
Apa perbedaan standard error (of mean) dengan standar deviasi (kolom kesembilan)? Kalau standard deviasi
adalah suatu indeks yang menggambarkan
sebaran data terhadap rata-ratanya, maka standard error (of mean) adalah indeks
yang menggambarkan sebaran rata-rata sampel
terhadap rata-rata dari
rata-rata
keseluruhan kemungkinan sampel
(rata-rata populasi). Pengukuran ini berguna,
terutama untuk menjawab pertanyaan “seberapa baik rata-rata yang kita dapatkan dari data sampel dapat mengestimasi rata-rata populasi?”
Kolom kesembilan adalah standar deviasi, yang dihitung dengan rumus:
Sebagai contoh perhitungan untuk standard deviasi umur sebagai berikut:
Kolom kesepuluh adalah varians
dari data. Secara matematis, varians dan standar
deviasi saling terkait, dimana standar deviasi adalah akar varians, atau varians adalah kuadrat dari standar deviasi. Dengan demikian untuk varians
umur adalah
10.9992
= 120.967
Kolom
kesebelas adalah skewness data. Skewness merupakan alat ukur dalam
menelusuri
distribusi data yang diperbandingkan dengan distribusi normal. Skewness merupakan pengukuran tingkat ketidaksimetrisan (kecondongan) sebaran data di sekitar rata-ratanya. Distribusi normal merupakan distribusi yang
simetris
dan nilai skewness
adalah 0. Skewness yang bernilai positif menunjukkan ujung dari
kecondongan menjulur ke arah nilai
positif (ekor kurva sebelah
kanan lebih panjang). Skewness yang bernilai
negatif menunjukkan ujung dari
kecondongan
menjulur ke arah
nilai
negatif (ekor
kurva sebelah kiri
lebih
panjang). Rumus
skewness
adalah sebagai berikut:
Sebagai contoh, perhitungan skewness
untuk data umur adalah sebagai berikut:
Kolom keduabelas adalah standar error dari skewness. Untuk menghitung standar
error dari skewness ini (sebagai contoh umur) adalah sebagai berikut:
Kolom ketiga belas adalah Kurtosis. Sebagaimana skewness, kurtosis juga merupakan alat ukur dalam menelusuri
distribusi data yang diperbandingkan dengan
distribusi
normal.
Kurtosis menggambarkan
keruncingan (peakedness)
atau kerataan
(flatness)
suatu distibusi data
dibandingkan
dengan distribusi
normal. Pada distribusi normal, nilai kurtosis sama dengan 0. Nilai
kurtosis yang positif menunjukkan distribusi yang relatif
runcing, sedangkan nilai kurtosis yang
negatif menunjukkan distribusi yang relatif rata.
Rumus kurtosis adalah:
Contoh perhitungan untuk data umur sebagai berikut:
Sehingga kurtosisnya adalah:
Kolom keempat belas adalah standar error dari kurtosis, yang dihitung dengan
rumus
berikut:
Dimana Ses adalah Standar error dari
skewness yang telah kita hitung sebelumnya. Dengan demikian, standar error kurtosis
untuk kasus umur adalah:
No comments:
Write comments