A. Distribusi Frekuensi
Dari file Latihan distribusi frekuensi, dapat dibuat distribusi frekuensi
untuk jenis kelamin dan pendidikan, sedangkan untuk distribusi frekuensi umur dan pendapatan, sebaiknya data dikelompokkan
dulu. Untuk menampilkan
distribusi frekuensi pada
SPSS adalah dengan cara klik menu
Analyze → Descriptive
Statistics → Frequencies. Akan muncul tampilan berikut:
Gambar 2.1 Tampilan Frequencies.
Masukkan (pindahkan) variabel jenis
kelamin dari kotak sebelah kiri ke kotak
sebelah
kanan dengan
cara klik variabel jenis kelamin di kotak kiri, kemudian klik panah yang menuju ke sebelah
kanan. Lakukan hal yang sama untuk variabel pendidikan. Kemudian klik OK. Output dari
distribusi frekuensi diberikan sebagai berikut:
Tabel pertama memberikan
keterangan mengenai variabel yang diolah, yaitu
jumlah observasinya dan jumlah observasi missing. Dari tabel tersebut terlihat bahwa
jumlah observasi sebanyak 18 dan tidak ada observasi missing.
Tabel kedua dan
ketiga masing-masingnya memberikan
distribusi frekuensi
untuk jenis kelamin responden dan
pendidikan responden. Tabel distribusi frekuensi menampilkan lima kolom sebagai berikut:
Kolom pertama: kategori yang difrekuensikan (sebagai contoh pada jenis kelamin
adalah pria dan wanita)
Kolom kedua: frekuensi masing-masing kategori
Kolom ketiga: persentase frekuensi masing-masing kategori (persentase dihitung dari total observasi termasuk observasi missing)
Kolom keempat : persentase frekuensi masing-masing kategori
tetapi
persentase
dihitung dengan mengeluarkan
observasi missing. (Catatan: berhubung tidak ada observasi missing, baik untuk jenis kelamin maupun
pendidikan, maka kolom 3
dan
4 menjadi sama).
Kolom kelima: Cumulative Percent yaitu persentase kumulatif yang dihitung dari valid percent. Sebagai contoh pada tabel frekuensi pendidikan. Baris pertama adalah 22,2 persen. Pada baris kedua adalah 55,6 persen yang dihitung dari 22,2 +
33,3 (catatan: perbedaan perhitungan karena pembulatan).
B.
Pengelompokkan Data
Selain
menampilkan ukuran statistik deskriptif dari kumpulan data, kita juga
dapat menampilkan distribusi frekuensi dari data tersebut. Jika data sudah dalam bentuk kategori
(misalnya pendidikan SD, SLTP,SLTA dst) atau data sudah dikategorikan dalam kelompok-kelompok interval
tertentu misalnya pendapatan
rendah
(<
1.000.000), menengah (1.000.000 – 2.000.000), tinggi (>2.000.000), maka kita dapat secara langsung membuat distribusi frekuensinya. Tetapi jika data belum
terkelompok dalam kategori-kategori
tertentu, tabel distribusi frekuensinya akan
sangat panjang mengikuti keragaman dari nilai-nilai data tersebut. Misalnya
jika
dibentuk tabel distribusi frekuensi dari
data umur, maka akan terbentuk tabel distribusi yang tidak ringkas, sehingga kita akan sulit menarik kesimpulan dari
data
tersebut, seperti terlihat dibawah ini:
Gambar 2.3 Tampilan output distribusi frekuensi variable umur
Agar tabel
distribusi frekuensi menjadi lebih ringkas sehingga mudah
diinterpretasikan, data umur sebaiknya dikelompokkan
terlebih dahulu dengan
cara klik menu Transform. Ada dua
pilihan dalam mengelompokkan data yaitu Recode
into
Same Variables (kode pengelompokkan
akan menindih data asli) dan Recode into Different
Variables
(kode pengelompokan akan dibuat pada variabel yang
baru). Pilih Recode into Different Variables, maka akan muncul tampilan berikut:
Gambar 2.4 Tampilan kotak dialog Recode into Different Variables
Pindahkan variable umur ke kotak Input Variables → Output Variables. Kemudian pada kotak Output Variable, untuk Name tuliskan Kel.Umur dan unt uk Label tuliskan Kelompok Umur, kemudian
klik Change → Old and New Values, akan muncul tampilan berikut:
Gambar 2.5
Tampilan Recode into Different Old and New Values
Misalnya variable umur akan dikelompokkan menjadi ≤ 29, 30 – 39, 40 –
49, dan ≥ 50. Untuk mengelompokkan umur ≤ 29, pada bagian Old Value, klik Range, LOWEST through value, kemudian isikan pada kotak dibawahnya angka 29. Pada bagian
New Value, pada kotak Value isikan angka 1, lalu klik Add (lihat tampilan diatas). Untuk mengelompokkan umur 30 – 39, pada bagian Old Value, klik Range, kemudian isikan pada kotak dibawahnya
angka
30 dan kotak dibawah through
angka 39. Selanjutnya pada bagian New Value, pada kotak Value isikan
angka 2, kemudian klik Add (lihat tampilan berikut ini)
Gambar 2.6 Tampilan Recode into Different Old and New Values
Dengan cara yang sama lakukan untuk kelompok umur 40 – 49 dan pada
New
Value beri
kode
3. Selanjutnya untuk kelompok umur ≥ 50, pada bagian Old Value, klik Range, value through HIGHEST, isikan pada kotak dibawahnya angka
50. Selanjutnya pada bagian New Value, pada kotak Value isikan angka 4, lalu klik Add. Setelah selesai memberikan kode untuk pengelompokan umur ini, kemudian klik Continue dan OK. Hasilnya pada sheet Data View akan ada tambahan variabel
baru yaitu kelompok umur sebagai berikut:
Berikan keterangan untuk masing-masing kode pengelompokan umur tersebut pada
Value Label dengan
kode
1 (≤ 29), kode 2 (30-39), kode 3
(40
– 49), kode 4 (≥ 50).
Lalu bentuklah distribusi frekuensi untuk kelompok umur tersebut sehingga output
adalah sebagai berikut:
No comments:
Write comments